Header

Mengenal Baby Blues dan Cara Mengatasinya

14 comments
Konten [Tampil]
 
Apa itu baby blues
Hai Mom-genk!

Bagaimana perasaan kalian setelah melahirkan? Senang, pasti ya! Pernah tidak merasa tidak becus menyusui? Atau merasa sedih karena hal yang tidak jelas? Bisa jadi, kalian mengalami baby blues lho! 

Seperti pengalaman ku setelah melahirkan anak pertama dulu. Sampai hari ketiga pasca melahirkan aku merasa bahagia, karena akhirnya ASI ku keluar deras.

Namun setelah itu, aku merasa sedih karena aku belum bisa memberikan ASI secara langsung (direct breastfeeding) sehingga aku harus melakukan pompa asi.

Selain itu, karena pengalaman pertama menggendong bayi baru lahir, tanganku masih kaku. Masih ada rasa ragu, khawatir dan takut. Sehingga memberi efek tidak nyaman pada bayi, dan akhirnya bayiku yang menangis tidak kunjung tenang. Malah makin menjadi nangisnya.

Kondisi ini tentu menimbulkan rasa sedih dan sakit di hati. Aku sering menangis saat berada di kamar mandi. Menangis ketika sendiri. Meratapi diri dan merasa tidak pantas menjadi ibu. Ada yang mengalami hal sama tidak, Bu?

Ternyata setelah banyak belajar, baru aku tahu kondisi saat itu aku serang mengalami baby blues. Alhamdulillah tidak berlangsung lama. Setelah belajar dan terbiasa, aku semakin percaya diri dan happy menjalani peran sebagai ibu baru.

Jadi apa sih baby blues itu? Apa saja ciri atau gejalanya? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu Baby Blues?

Baby blues adalah
Baby blues
adalah bentuk ringan dari depresi dan gangguan kecemasan yang terjadi pada masa-masa awal pasca-persalinan. Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.

Sekitar 50-80 persen wanita mengalami kondisi ini setelah melahirkan. Biasanya gejalanya mulai muncul dalam 1-5 hari setelah bersalin dan kemudian reda dalam 10-14 hari. Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.

Sebagian besar wanita yang mengalami baby blues memang cenderung bisa pulih sendiri tanpa penanganan profesional, intervensi atau pengobatan.

Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, kemungkinan kondisi ini berkembang dari baby blues menjadi depresi pasca melahirkan.

Kondisi ini tentu memerlukan penanganan profesional, seperti obat-obatan dan terapi psikologis. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi itu akan membahayakan ibu dan bayinya.

Gejala Baby Blues

Ciri-ciri baby blues syndrome yang utama adalah perubahan suasana hati dengan cepat pasca melahirkan. Pada periode ini, para ibu yang mengalaminya menyebutkan merasa lebih sedih dan khawatir ketimbang biasanya. Mereka juga merasa sangat lelah dan tidak mengenali dirinya sendiri. Berikut ini beberapa gejala baby blues yang kerap muncul:
  • Merasa sedih
  • Menangis tak terkendali
  • Mudah marah
  • Merasa cemas
  • Merasa lebih emosion
  • Sulit tidur
  • Mudah lupa
  • Selera makan menurun
  • Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri
  • Merasa kewalahan dengan tugas bayi
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
Penting untuk diketahui bahwa gejala baby blues bersifat ringan. Gejala ini biasanya mulai membaik pada hari ke-10 hingga hari je-14. Namun, jika merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut atau segera kunjungi dokter.

Penyebab Baby Blues

Baby blues bukanlah penyakit, melainkan kondisi psikologis ibu yang berkembang sesaat setelah melahirkan. Hingga kini para pakar belum bisa memastikan apa penyebab munculnya kondisi tersebut dan kenapa tidak semua ibu mengalaminya. Namun, ada beberapa hal yang diyakini menjadi penyebab ibu mengalami baby blues, yaitu:
 
Penyebab baby blues

1. Perubahan hormon

Tubuh wanita yang baru melahirkan, baik secara normal maupun caesar, akan mengalami banyak penyesuaian.

Perubahan kadar hormon selama kehamilan dan sesaat setelah melahirkan adalah salah satu penjelasan mengapa beberapa wanita mengalami baby blues.

2. Stress ketika merawat bayi baru lahir

Menyesuaikan diri menjadi ibu dan merawat bayi baru lahir dapat menyebabkan stress. Apalagi jika itu adalah pengalaman pertama sebagai ibu.

Memiliki bayi membawa perubahan besar dalam hidup. Bisa muncul serangkaian emosi berupa bahagia, bangga, kekhawatiran, kecemasan, keraguan, dan ketakutan pada diri ibu dalam menghadapi perubahan tersebut dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan peran sebagai ibu.

Hal ini sangatlah wajar sehingga sebaiknya wanita pascamelahirkan perlu diingatkan bahwa perasaan ini normal dan mendapatkan dukungan selama masa transisi.

3. Kurang tidur

Kurang tidur selama periode postpartum juga diyakini terkait dengan mengapa beberapa wanita mengalami baby blues.

Studi telah menemukan bahwa wanita pascamelahirkan yang kurang tidur lebih cenderung merasa tertekan. Kurang tidur selama trimester ketiga kehamilan juga terkait dengan kemungkinan lebih tinggi mengembangkan baby blues setelah lahir.

Oleh karena itu, istirahat yang cukup selama kehamilan dan setelah melahirkan penting untuk membantu mencegah dan mengatasi baby blues.

Cara Mengatasi Baby Blues

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, baby blues biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Namun, jika dibiarkan begitu saja, beberapa wanita mungkin menemukan bahwa gejala mereka memburuk sehingga berkembang menjadi postpartum depression atau depresi pasca melahirkan. 

Selama mengalami baby blues syndrome, ibu sebaiknya melakukan hal-hal berikut untuk mengatasi gejala dan mengobatinya:
  • Tidur cukup
  • Istirahatlah saat bayi sedang tidur siang.
  • Makanlah makanan yang baik dan dapat meningkatkan mood
  • Berbagi beban bersama pasangan atau keluarga
  • Jalan-jalan untuk menghirup udara segar dan sinar matahari
  • Sempatkan untuk melakukan olahraga
  • Terima bantuan ketika orang lain menawarkan
  • Lakukan ‘me time’
  • Mencari banyak informasi seputar persalinan
  • Bergabung dengan komunitas
  • Santailah. Jangan khawatir tentang tugas Anda tetapi fokus saja pada diri sendiri dan bayi

Pencegahan Baby Blues

Dilansir dari artikel Primaya Hospital, cara mencegah baby blues bisa dilakukan dengan menjalani tes kesehatan mental bagi ibu sebelum dan sesudah melahirkan. Ada berbagai metode tes.

Salah satu yang paling sering digunakan adalah Edinburgh Postnatal Depression Scale. Bila hasil tes sebelum melahirkan menunjukkan ada risiko baby blues, dokter dapat memberikan rekomendasi untuk membantu mencegah munculnya kondisi tersebut.

Ibu dan pasangan pun dapat menyesuaikan diri dan mengantisipasi bila terjadi baby blues di kemudian hari setelah datangnya buah hati. Pasangan memiliki peran penting dalam membantu ibu mencegah baby blues.

Dukungan secara fisik dan mental dibutuhkan seorang ibu yang baru melahirkan anaknya. Dukungan ini tak hanya diperlukan setelah persalinan, tapi juga penting selama kehamilan dan saat ibu melahirkan.
Support system ibu

Apakah diantara kalian juga mengalami baby blues, Bu? Sharing yuk, di kolom komentar!

Semoga bermanfaat!










Sumber:
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/baby-blues-syndrome
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-baby-blues-syndrome-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasi
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-baby-blues-syndrome
https://primayahospital.com/kejiwaan/baby-blues/
Sendy Yunika
Stay at Home Mom - Blogger - Writer

Related Posts

14 comments

  1. Beberapa kali viral kasus ibu yang terkena baby blues ssampai berbuat kriminal, menyiksa anak sendiri, menghabisi bayinya atau juga membunuh suaminya. Ya Allah ampuni kamii..Setuju jika dukungan secara fisik dan mental dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan dan yang baru melahirkan.

    ReplyDelete
  2. Peran pasangan sangat, sangat berarti mengatasi baby blues..berikan istri perhatian, waktu istirahat yang cukup

    ReplyDelete
  3. Sudah banyak sekali cerita yang kubaca dan kudengar tentang bahayanya baby blues. Memang penting sekali sih dukungan dari orang sekitar, khususnya keluarga terdekat. Bantu ibu yang baru lahiran. Biar tidak merasa menanggung semuanya sendirian. Semangat, ibu.

    ReplyDelete
  4. Jadi inget tulisan suaminya blogger perempuan yang mengalami baby blues
    Ternyata sedih banget ya?
    Sang istri bisa berhari-hari sembunyi di bawah meja dan gak mau menyentuh baby-nya

    ReplyDelete
  5. Kalau diliat-liat kebanyakan ibu yang mengalami baby blues biasanya karena nggak ada yang bantuin urus bayi, karena emang se hectic itu urus bayi di saat baru melahirkan. Kita aja masih butuh diperhatikan, eh kudu merhatiin bayi.
    Semoga support sistem selalu ada untuk para ibu setelah melahirkan

    ReplyDelete
  6. Kalau menurut saya, pengalaman Mbak Sendy di atas masih tahap normal. karena namanya baru merasakan punya anak. Jadi masih kaku saat menggendong atau belum bisa menyusui buah hati secara langsung. Tapi setuju, para calon ibu bagusnya sebelum melahirkan dan sesudah melahirnya melakukan tes mental. atau ikut pelatihan singkat seputar mengurus atau menghadapi bayi yang baru lahir.

    ReplyDelete
  7. Ternyata besar juga persentasenya ya, lebih dari 50 % wanita yang baru melahirkan mengalami baby blues, dengan berbagai tingkatan. Kalau bisa segera hilang, alhamdulillah ya, artinya cepat menyesuaikan diri, nah kalau berlarut-larut, ini yang bahaya dan butuh penanganan serius

    ReplyDelete
  8. Aku mungkin waktu lahiran anak pertama juga baby blues. Kena mastitis, anak nangis semaleman sampai pagi udah gitu dimarahin. Sempet gak suka ngerawat anak gara-gara itu. Habis itu aku juga sempet sebel sama eyangku mba..huhuhu

    ReplyDelete
  9. Kurang tidur dampaknya gak baik ya buat siapa saja, termasuk juga buat ibu pasca melahirkan yang jadinya terkena deh baby blues tersebut.
    Catatan penting buat para calon ibu

    ReplyDelete
  10. Tips-tips mengenai Cara Mengatasi Baby Blues itu bener banget.
    Terasa sekali ketika habis melahirkan, kondisi belum pulih 100% dan harus begadang, menyusui sampai ganti popok dan ngajak bermain sekaligus. MashaAllaa~
    Semoga dengan tips yang diberikan, new mom bisa mengatasinya dengan baik dan menjadi Ibu yang bahagia.

    ReplyDelete
  11. Melihat tingginya jumlah ibu baru melahirkan yg kena baby blues, kayaknya perlu ada sosialisasi mengenai syndrom baby blues ini deh. Soalnya banyak juga karena ketidak tahuan, mereka terlambat untuk mengatasi hingga terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Nice artikel kak.

    ReplyDelete
  12. Baby blues tuh sebenarnya normal ya, namanya badan kaget sama perubahan selama membesarkan si baby. Tapi kalau berlangsung lama dan parah, bisa pengaruh ke mental anak. Jadi kudu segera di atasi.

    ReplyDelete
  13. Awal setelah melahirkan dulu aku juga sempat mengalami baby blues. Rasanya gak karuan pengen marah, sedih dan nangis. Perlunya dukungan suami dan keluarga supaya para ibu lebih happy setelah melahirkan dan gak kelelahan

    ReplyDelete
  14. semoga ibu-ibu yang sedang mengalami baby blues tidak sampai melukai diri sendiri atau melukai si baby. rasanya pasti berat sekali menjadi new mom jika tidak ada support yang baik dari keluarga, tetap semangat para ibu hebat!

    ReplyDelete

Post a Comment