Header

Luka Pengasuhan, Arti dan Cara Menyembuhkan

10 comments
Konten [Tampil]
  
Apa itu Luka pengasuhan
Menjadi orang tua adalah sebuah pengalaman baru. Sebab itu, kebanyakan dari kita menerapkan pola asuh yang sama dengan orang tua kita. Sehingga tidak jarang, tanpa sadar kita juga menorehkan luka pengasuhan yang sama.

Setiap orang merupakan produk dari pengasuhan di masa lalu, baik di asuh oleh orang tua, kakek nenek, ataupun pengasuh. Dimana perjalanan dan pengalaman pengasuhan setiap orang tentu berbeda. Tidak semua pengalaman masa kecil tersebut indah, bisa saja meninggalkan luka.

Luka-luka tersebut sering kali membuat kita “salah jalan” saat mengasuh anak, karena bisa secara tidak sadar menganggap bahwa penyebab-penyebab luka masa kecil itu adalah hal yang normal.

Jadi sebenarnya, apa sih luka pengasuhan itu?? Apa dampaknya bagi seorang anak??
Yuk, simak penjelasannya!

Apa Arti Luka Pengasuhan?

Luka pengasuhan adalah luka batin yang dibawa sejak kecil hingga dewasa yang disebabkan kekeliruan orang tua dalam pengasuhan anak (Saif & Almeera - 2019).

Saat luka pengasuhan tersebut masuk ke alam bawah sadar dan menjadi sisi kepribadian seseorang di saat dewasa, inilah yang disebut inner child.

Inner child adalah hasil dari pengalaman masa kecil yang membentuk kepribadian seseorang saat ini, baik itu positif atau negatif.

Namun, pengalaman masa kecil yang negatif sering kali menyebabkan orang memiliki inner child yang terluka dan tidak disadari sehingga akhirnya membekas dalam diri seseorang.

“Inner child itu bagian dari pengalaman masa lalu yang belum mendapat penyelesaian dengan baik dan akhirnya berdampak pada orang-orang di sekitar kita. Kita pun jadi mudah marah, sarkas, pasif-agresif, “ Irma Gustiana, M.Psi.

Inner child kerap muncul kembali saat orang tersebut akhirnya menjalani peran sebagai orang tua. Situasi sulit, penuh tekanan, dan perasaan tak berdaya dalam menghadapi perilaku anak mampu membuat alam bawah sadar orang tua mengambil alih situasi dan memunculkan reaksi negatif yang pernah dialami atau dilihatnya saat masih kecil.

Bisa juga, emosi orang tua menjadi lepas kendali ketika anak melakukan hal yang mengingatkan pada luka pengasuhan masa lalu.

Pernah tidak, saat kalian bereaksi terhadap perilaku anak yang menurut kalian tidak baik, muncul scene atau situasi dimana orang tua kalian juga bereaksi yang sama dengan rekasi kalian saat itu??

Bisa jadi ini adalah reaksi dari inner child yang terluka karena kesalahan pengasuhan. Karena sejak lahir hingga sekitar usia 7 tahun, anak belajar dengan cara menyerap apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan seperti spons.

Termasuk bagaimana kebiasaan, belief, pola interaksi orang tua dan juga reaksi orang tua. Sehingga reaksi yang kita berikan akan atau hampir sama dengan reaksi orang tua kepada kita saat dulu.

Lalu, apa saja tanda orang tua yang memiliki luka pengasuhan?? Dan apa dampaknya bagi anak?

Tanda orang tua memiliki luka pengasuhan

  1. Sulit mengendalikan emosi
  2. Merasa bersalah dan insecure
  3. Sering bersikap over protective kepada anak

Dampak luka pengasuhan bagi anak

  1. Merasa tidak berharga
  2. Anak merasa tidak dicintai, diabaikan, tidak dipedulikan
  3. Tidak percaya diri
  4. Emosi kurang matang dan stabil
  5. Sulit mengendalikan diri
  6. Sulit menjalin relasi dengan orang lain
  7. Terlalu kompetitif

Cara Membasuh Luka Pengasuhan

 
Cara membasuh luka pengasuhan
Tentu saja sebagai orang tua, kita tidak ingin mengulang kesalahan orang tua kita di masa lalu. Sayangnya, kesalahan tersebut muncul di luar kendali.

Jika tidak ada kesadaran untuk memperbaiki, bukan tidak mungkin rantai pola asuh yang salah akan terus berulang ke generasi berikutnya. Nah, berikut adalah cara membasuh luka pengasuhan yang bisa kalian coba:
1. Akui
2. Menerima
3. Memaafkan
4. Reparenting
5. Minta bantuan Psikolog

Tips Parenting Agar Anak Tidak Mendapat Luka Pengasuhan

 
Parenting ala Rasulullah
Ada beberapa macam pola asuh yang sudah ku tulis pada artikel pola asuh, kalian bisa menerapkan pola asuh versi terbaik. Pun ada tips parenting yang diberikan Rasulullah agar anak tidak mendapat luka pengasuhan.

Pada salah satu hadist, Rasulullah mengatakan bahwa parenting merupakan hal yang sangat penting hingga pahalanya lebih besar dari shadaqah setiap hari. Berikut hadist beserta artinya:

ÙˆَÙ‚َالَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ الصَّÙ„َاةُ ÙˆَالسَّÙ„َامُ: {Ù„ِأنْ ÙŠُؤَدِّبَ الرَّجُÙ„ُ ÙˆَÙ„َدَÙ‡ُ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ أنْ ÙŠَتَصَدَّÙ‚َ بِصَاعٍ

Artinya: Nabi SAW bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.” (HR At-Tirmidzi)

3 cara parenting yang diajarkan Rasulullah tersebut adalah:
  1. Jangan meninggikan suara
  2. Menasehati di waktu yang tepat
  3. Memberikan panggilan yang baik

Upaya untuk memutuskan rantai pola asuh yang salah, yaitu pola asuh yang banyak meninggalkan luka dengan menerapkan pola asuh yang baik dan cara parenting yang diajarkan oleh Rasulullah.

Tidak lupa untuk berusaha menyembuhkan luka pengasuhan, agar luka itu berhenti pada kita. Jangan biarkan rantai kesalahan pola asuh terus berlanjut.


Penutup

Luka pengasuhan dapat disembuhkan dengan melalui proses dan waktu. Setiap orang akan melewati proses yang berbeda.

Berapa lama pun itu, tetap berjuang untuk sembuhkan lupa pengasuhan. Putus rantai kesalahan pola asuh hanya pada kita. Jangan biarkan anak-anak kita tumbuh dengan membawa luka pengasuhan.

Jadilah orang tua yang menyenangkan, terutama untuk kalian yang memiliki anak perempuan. Jangan sampai anak perempuan kita memiliki mother wound akibat kesalahan kita sebagai ibu.

Apa itu mother wound?? Silakan baca artikelnya di sini!

Semoga bermanfaat!







Sumber:
https://belajarparenting.id/blog/posts/luka-pengasuhan
https://skata.info/article/detail/760/luka-pengasuhan-di-masa-lalu-dapatkah-disembuhkan
https://www.genmuslim.id/khazanah/633079139/rasulullah-ajarkan-3-tips-parenting-islam-yang-baik-tanpa-meninggalkan-luka-inner-child-pada-anak-saat-dewasa
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-inner-child
https://www.idntimes.com/life/family/ika-larasati-1/fakta-orangtua-dengan-luka-inner-child-c1c2
Sendy Yunika
Stay at Home Mom - Blogger - Writer

Related Posts

10 comments

  1. Kadang kita nggak mau anak mendapatkan pengasuhan seperti kita, tapi tanda sadar kita mengurai kembali luka pengasuhan itu, huhu. Paling sulit memang mengasuh anak itu tanpa memisahkan hal-hal yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dulu.

    Kalau aku sih berusaha mengambil hal baik dari pola pengasuhan orang tuaku dan menerapkannya ke anakku, tapi hal buruknya aku tidak ikuti. Tetap sambil dibarengi belajar parenting dari berbagai sumber.

    ReplyDelete
  2. Dulu saya dididik drngan keras oleh bapak yang militer. Semua serba disiplin, kaku, pakai aturan militer. Tapi jaman now kita ngga bisa mendidik anak2 kita dengan cara2 militer, karena anak srkarang lebih kreatif dan kritis. Jadi ya saya mendidik anak2 saat ini dengan pendekatan sesuai anak2 generasi Z.

    ReplyDelete
  3. Ortu sekarang harus bisa menemukan formula khusus untuk mengasuh anak-anak generasi Z. Pola pengasuhan "jaman dulu" tidak semuanya buruk, buktinya bisa kita rasakan sendiri. Tapi memang tidak bisa diterapkan secara persis karena jaman dan karakter anak sudah berbeda.

    ReplyDelete
  4. Setiap kita pasti punya Luka pengasuhan. Tapi ada yang sudah selesai ada yang belum. Nah, yang sering bikin Luka pengasuhan menjadi kejadian yang berulang karena inner child nya belom kelar. Aku sepakat kalau inner child harus diselesaikan dulu sebelum menikah dan punya Anak. Agar tidak menjadi lingkaran setan.

    ReplyDelete
  5. Kalau reparenting ini maksudnya gimana ya mbak, misal kita udah merasa punya luka pengasuhan jaman dulu.. sementara anak2 kita sudah bertumbuh juga

    ReplyDelete
  6. Sayangnya, tidak semua orang tua sadar kalau mereka punya luka pengasuhan. Banyak yang merasa 'benar' dengan pola pengasuhan yang selama ini diterapkan. Padahal hal tersebut adalah buah dari luka pengasuhan tersebut.

    ReplyDelete
  7. pas banget, kemarin juga mendengarkan parenting di yutub tentang luka pengasuhan. Dan, ketika mendengar kalimat "bahwa luka pengasuhan sendiri itu biasanya dihadirkan dari rumah. Kok, makjleb ya. Luka pengasuhan ini, semoga orang tua termasuk saya tetap hati-hati, peduli dan empati untuk bisa memberikan teladan yang baik bagi anak

    ReplyDelete
  8. Tau tentang ilmu atau istilah "luka pengasuhan" juga merupakan langkah awal mengenali diri sendiri. Kalo ga tau istilah ini ya sulit memperbaiki. Jadi kita lebih kenal mengapa sikap kita seperti ini terhadap anak. Ternyata ada sebabnya dan itu bisa dirubah dengan kesadaran

    ReplyDelete
  9. Orangtua harus selesai dulu dengan lukanya. Untuj itu perlu sadar apakah ada luka atau tidak. Orangtua memang harus terus belajar.

    ReplyDelete

Post a Comment