Konten [Tampil]
Mengapa kesehatan mental penting bagi seorang ibu? Karena Ibu adalah jantung keluarga, bayangkan saja jika jantung tersebut mentalnya tidak sehat kira-kira apakah anggota lainnya akan sehat? Pastinya ikut berdampak dong!
Analogi tubuh manusia, ketika jantung tidak sehat maka organ lain pun terganggu. Maka jika seseorang memiliki penyakit jantung, kebanyakan pasien tersebut akan menderita penyakit komplikasi
Begitu pun seorang ibu, karena perannya amat penting dalam keluarga. Ibu harus sehat dan bahagia, terutama mentalnya. Kesehatan mental ibu akan sangat mempengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak.
Baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, memiliki beban mental yang sama beratnya. Pemicu bagi ibu rumah tangga biasa karena tekanan lingkungan, kurangnya apresiasi diri sendiri dan masalah keluarga yang tidak menemukan penyelesaian yang tepat.
Sedangkan pada ibu bekerja, pemicunya bisa dari lingkungan kerja dan beban pekerjaannya plus masalah atau gangguan keluarga. Oleh karena itu, seorang ibu harus sadar dengan kesehatan mental dan mengetahui gejala gangguan kesehatan mental.
Pentingnya Mengetahui Gejala Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu
Menjadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja adalah sama baiknya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kesamaannya, mereka tetaplah jantung keluarga yang perlu di jaga kesehatan mentalnya.Menurut penelitian, perempuan rentan merasa stres. Apalagi mengemban peran sebagai ibu. Karena setelah menjadi ibu, kehidupan seseorang akan sangat berubah.
Dilansir dari Halodoc, ada beberapa gejala yang bisa mengarah pada gangguan kesehatan mental ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, yaitu:
- Stres
- Depresi
- Kecemasan
Banyak penelitian mengatakan bahwa ibu rumah tangga paling rentan terkena burnout, kecemasan tinggi, stres kronis, hingga depresi. Namun masih banyak yang menyepelekan.
Faktor Pemicu Gejala Gangguan Kesehatan Mental Ibu
Faktor yang menjadi penyebab stres, depresi dan juga kecemasan pada ibu rumah tangga karena kebanyakan karena kurangnya waktu untuk diri sendiri.Setelah menjadi ibu, dunianya kini fokus untuk keluarga, khususnya anak. Ibu akan menomor sekiankan dirinya.
Ditambah dengan tugas rumah tangga yang berulang, kurangnya variasi kegiatan sehari-hari, kurangnya dukungan dan interaksi sosial serta masalah keluarga memperparah kelelahan mental yang dirasakan.
Dilansir dari Skata.info, studi American Psychological Association di tahun 2010, menemukan bahwa ibu rumah tangga mengalami tingkat stres lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di luar rumah.
Terlihat memang lebih menyenangkan menjadi ibu pekerja, karena masih bisa menjadi dirinya sendiri. Masih bisa produktif dan mengaktualisasikan diri.
Kelebihan menjadi ibu pekerja selain mendapatkan penghasilan sendiri, juga bisa mengembangkan diri dan skil yang dimiliki. Masih bisa menikmati waktu untuk dirinya sendri selagi bekerja.
Namun nyatanya, ibu pekerja melakukan pekerjaan ganda lho. Setelah sesampainya di rumah, mereka harus berganti peran menjadi ibu rumah tangga. Masih harus mengurus keluarga dan pekerjaan rumah.
Sebagai ibu rumah tangga yang pernah juga menjadi ibu pekerja, ketika masih bekerja hal yang menjadi pemicu stres bersumber dari urusan pekerjaan.
Kecemasan yang diraskaan para ibu pekerja adalah tidak bisa mendampingi tumbuh kembang anak, tidak bisa merawat anak seutuhnya, hanya memiliki waktu singkat saat bersama anak dan keluarga.
Tidak jarang muncul rasa bersalah saat harus pergi bekerja. Apalagi jika ada anggota keluarga yang tidak sehat. Benar kan, Mom??
Faktor-faktor ini lah yang menjadi pemicu gejala gangguan mental pada ibu rumah tangga dan ibu pekerja. Untuk gejala lainnya bisa dilihat dari ciri-ciri.
Ciri Gejala Gangguan Kesehatan Mental Ibu
Berikut adalah ciri gejala gangguan kesehatan mental ibu bisa diidentifikasi:- Merasa sedih berkepanjangan, kadang tanpa sebab yang jelas.
- Mati rasa atau tak peduli dengan keluarga.
- Merasa lelah yang signifikan, tidak berenergi, tidak bergairah dan tidak termotivasi.
- Mengalami masalah tidur.
- Sering marah berlebihan dan sangat sensitif.
- Sering berteriak saat berbicara.
- Merasa putus asa dan tak berdaya.
- Sering merasa bingung, khawatir, atau takut.
- Merasa sulit untuk berkonsentrasi.
- Merasa takut atau khawatir berlebihan, atau dihantui perasaan bersalah.
- Perubahan suasana hati yang drastis.
- Cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
- Tidak mampu mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu
Berikut adalah beberapa tips yang bisa mulai kita kerjakan untuk menjaga kesehatan mental ibu:
1. Katakan hal positif pada diri sendiri
Untuk menjaga kesehatan mental ibu, bisa dengan melakukan hal sederhana yaitu mengatakan hal positif pada diri sendiri. Saat bangun tidur atau saat diri merasa tidak nyaman, berilak afirmasi positif untuk diri sendiri. Karena kata-kata positif seperti afirmasi dan motivasi bisa mensugesti diri untuk menghasilkan energi positif.
2. Kelola stres dengan baik
Kunci utama untuk menjaga kesehatan mental ibu adalah kelola stres. Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya tentang manajemen stres, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meredam terjadinya stres pada ibu.
3. Kelola waktu dengan baik
Sama pentingnya dengan manajemen stres, memiliki manajemen waktu yang baik juga dapat meminimalisir terjadinya stres. Bagaimana cara manajemen waktu yang baik? Silakan baca artikel manajemen waktu ibu rumah tangga.
4. Akui perasaan dan emosi negatif
Mengakui perasa dan emosi negatif yang sedang dirasakan itu penting lho, agar tidak memendan dan menjadi bom waktu suatu saat. Dengan mengakui perasaan dan emosi negatif yang sedang dirasakan artinya kita menerimanya dan setelah itu kita bisa mengalirkan ke cara yang positif agar perasaan dan emosi tersebut release.
5. Tetapkan tujuan yang realistis
Pemicu stres bisa juga berasal dari rasa kecewa dan kegagalan yang mendalam. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui batasan diri. Menetapkan tujuan realistis artinya kita tahu kita mampu menggapainya. Jangn lupa untuk turunkan ekspetasi agar tidak kecewa.
6. Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain
Menjalin hubungan baik dengan orang lain juga salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental ibu. Meski ibu disibukkan dengan segudang pekerjaan, memiliki hubungan baik dengan orang lain dapan membantu menekan stres. Mengobrol atau bercerita keluh kesah pada orang lain yang dipercaya membantu menjaga kesehatan mental ibu.
7. Bantu orang lain
Menjaga kesehatan mental ibu juga bisa dengan hal sederhana, yaitu membantu orang lain. Meski bantuan kita tidak seberapa, namun dampak dari perilaku tersebut mampu membuat kita dan orang lain bahagia. Kebahagiaan ini lah yang merawat kesehatan mental kita.
Penutup
Kesehatan mental ibu tidak hanya berdampak bagi diri sendiri namun juga akan berdampak bagi keluarga, khususnya pola asuh anak. Jangan menyepelekan gejala gangguan kesehatan mental ibu sekecil apapun.
Jika dirasa butuh pertolongan lebih, datanglah pada admhlinya yaitu psikolog. Jangan biarkan ciri-ciri gejala gangguan kesehatan mental ibu semakin memburuk.
Karena ibu adalah jantung keluarga, ibu harus sehat mental, sehat fisik dan menjadi ibu yang bahagia.
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/in-depth-fakta-kesehatan-mental-ibu-rumah-tangga-dan-ibu-bekerja-yang-perlu-diketahui
https://skata.info/article/detail/1514/benarkah-ibu-rumah-tangga-rentan-alami-gangguan-kesehatan-mental
https://www.iai-tabah.ac.id/2023/07/20/mental-disorder-pada-wanita-mengenal-gejala-hingga-faktor-penyebabnya/
https://www.alodokter.com/tidak-hanya-sehat-badan-kesehatan-mental-juga-penting-dijaga
Aku (mungkin hampir semua) pernah merasakan itu
ReplyDeleteTerlebih aku single parent
Duuuh berat banget emang status single tp tugas dobel ini, hehee
Alhamdulillah pelan2 cari cara untuk berdamai dengan diri sendiri supaya bisa nerima keberadaan orang lain dengan segala perbedaan karakter.
Insyaallah ibu2 pahala kita gede, aamiin...
hehee
Yang masih single aja kesehatan mental kudu dijaga baik, apalagi untuk seorang ibu ya, maka jaga diri dengan hal² yang positif bisa menjadi kekuatan tersendiri
ReplyDeleteIbu memang segalanya dalam keluarga. Bukan saja jantung, tapi juga tiang bahkan tameng keluarga. Makanya memang rentang dengan kesehatan mental. Jadi Karena yang paling merasakan gejalanya si ibu sendiri, jadi harus segera mencari solusinya.
ReplyDeletePokoknya kalau ada masalah jangan dipendam. Ngeri banget kalau dipendam tau-tau meledak 😌
ReplyDeleteMengakui emosi negatif ini yang masih perlu dibiasakan, agar dapat dikelola dengan baik. Karena terlalu sering mendengar doktrin bahwa ibu harus selalu strong, padahal ibu juga manusia yg punya rasa dan akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental ya.
ReplyDelete"Ibu harus sehat dan bahagia, terutama mentalnya. Kesehatan mental ibu akan sangat mempengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak." Saya SETUJU BANGET dengan pemikiran ini. Karena pada kenyataannya, ibu adalah mercusuar bagi keluarga. Kebahagiaan keluarga akan tertular dari kebahagiaan ibu. Fix dan gak bisa dibantah.
ReplyDeleteSebagai perempuan yang harus meninggalkan karir demi "tugas mulia" mengurus keluarga, khususnya merawat ayah mertua yang tinggal bersama sejak saya masih jadi pengantin baru, nyambung banget dengan tulisan Mbak Sendy ini
ReplyDeleteRasanya stress, bangun pagi sampai tidur malam cuma sumur dapur kasur dan kehilangan pergaulan dengan teman2 dulu
Ibu itu adalah pondasi rumah karenanya kesehatan mental ibu harus terjaga dengan cara bahagia selalu untuk ini sebagai seorang ibu wajib bisa memanage diri dengan baik ya.
ReplyDeleteKesehatan mental ini tidak boleh diremehkan
ReplyDeleteSebagai pejuang garis dua, adakalanya ada di posisi mental yang diaduk aduk
Terlebih jadi ibu pun kesehatan mental juga tetap harus dijaga
Mirisnya, kesehatan mental ibu rumah tangga ini masih diabaikan. Jangankan oleh mertuanya atau suaminya sendiri, dari sesama ibu rumah tangga saja tidak mendapat dukungan. Contohnya perkara ibu menyimpan sebiji susu kotak buat dirinya sendiri aja, langsung dicap pelit dan egois. Betul, ibu bahagia adalah kunci rumah tangga sejahtera.
ReplyDeleteBtw, tips di atas saya perhatikan semua dilakukan oleh diri ibu sendiri. Padahal ada banyak bagian orang lain sebagai faktor eksternal.
Membaca ini saya jadi sadar, banyak hal yang harus saya perhatikan lagi untuk menjaga kesehatan mental seorang Ibu. Apalagi ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya berkutat dengan pekerjaan rumah. Duh gabisa bayangin bagaimana mereka berjuang untuk bisa menguatkan batinnya.
ReplyDeleteSehat² untuk semua Ibu di dunia.
Kesehatan mental ibu sering diremehkan. Lalu pas ada kasus baru boom dikomen masa sih sampai sebegitunya terganggu mental ibu huhuhu
ReplyDeleteSetuju jika kesehatan mental ibu tidak hanya berdampak bagi diri sendiri namun juga akan berdampak bagi keluarga,