Konten [Tampil]
Perjalananku mempelajari parenting akhirnya membawaku sampai pada topik mother wound. Sebelumnya, aku hanya pernah mendengar tentang luka pengasuhan yang berhubungan dengan inner child yang terluka saja.
Namun semakin aku belajar, aku juga menemukan istilah mother wound. Apa itu mother wound? Apa berbeda dengan luka pengasuhan?
Apa itu Mother Wound?
Jawaban dari pertanyaan apa perbedaan mother wound dan luka pengasuhan? Jawabannya adalah sama. Hanya saja mother wound merupakan luka pengasuhan yang diakibatkan oleh Ibu. Lebih spesifik pada subjeknya, yaitu Ibu.Dalam literatur lain, mother wound dapat pula diartikan sebagai luka akibat dari kehilangan atau kurangnya kasih sayang dari Ibu. Biasanya terjadi karena tidak kuatnya kelekatan atau hubungan antara ibu dengan anak.
Kondisi ini merupakan cerminan dari bagaimana seorang ibu melakukan pengasuhan pada anak-anaknya. Sehingga mother wound disebut sebagai luka yang diakibatkan salah pengasuhan oleh Ibu.
Dilansir dari artikel DokterSehat, psikolog senior Elly Risman mengatakan “parenting is wearing”. Artinya, pola pengasuhan yang dialami seorang wanita akan dilakukannya juga kepada anak-anaknya kelak. Begitu juga dengan mother wound.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan mother wound merupakan luka dari kesalahan pengasuhan oleh ibu yang dapat menjadi rantai pengasuhan yang salah dan akan terus diturunkan oleh generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya.
Ciri Ibu Memiliki Mother Wound
Untuk mendeteksi dan mengetahui apakah seorang ibu memiliki mother wound atau tidak, bisa dilihat dari ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut seperti:- Ibu hanya memenuhi kebutuhan fisik anak tanpa memberikan rasa cinta, perhatian, dan perlindungan pada anak.
- Tidak menunjukkan empati terhadap emosi yang dialami anak atau membantu mereka dalam mengatur emosi tersebut.
- Melarang anak menunjukan emosi negatif yang sedang dialami.
- Sangat suka mengkritik anak.
- Mengharapkan anak bisa mendukung kebutuhan fisik dan emosi ibu.
- Jarang menghabiskan waktu dengan anak, misalnya karena terlalu sibuk kerja atau melakukan aktivitas lain.
- Kasar secara fisik atau emosional sehingga tidak mampu memberi rasa cinta dan mengasuh anak.
- Fokus pada kekurangan anak dan suka membandingkan dengan orang lain.
- Tidak merasa nyaman dekat dengan anak begitupun sebaliknya.
- Banyak menuntut dan berusaha menjadikan anak sempurna.
Dampak Luka Batin dari Hubungan dengan Ibu yang Memiliki Mother Wound
Luka batin yang diakibatkan oleh mother wound memiliki dampak bagi perkembangan anak hingga dewasa. Dampaknya mengakibatkan masalah seperti emosional, sosial, bahkan mental bagi anak. Beberapa dampak yang ditimbulkannya adalah:1. Kepercayaan diri yang rendah
Ibu yang terlalu banyak mengkritik, mengharap kesempurnaan, dan tidak memberi validasi emosi anaknya akan menjadikan anak-anaknya rendah diri. Anak akan kesulitan menerima dirinya apa adanya. Anak menjadi selalu tidak puas dan terlalu keras pada diri mereka sendiri. Mereka juga cenderung meletakkan dirinya dalam sisi negatif serta tidak mampu menerima pujian dengan baik.2. Kesadaran emosional yang rendah
Seorang ibu harus sudah matang dengan emosinya, harus dapat menunjukkan bagaimana dia memanajemen emosinya. Ibu juga perlu membantu anak melabeli dan meregulasi emosi mereka. Hanya membantu, bukan melabeli dan mengatur emosi anak. Akibatnya di masa dewasa, hal ini akan menyebabkan anak tidak peka terhadap emosi orang lain. Salah mengartikan gestur serta tidak mampu bereaksi secara tepat terhadap emosi orang di sekitarnya.3. Ketidakmampuan untuk menenangkan diri
Tanpa memiliki kesadaran emosi yang benar, anak akan kesulitan untuk menenangkan diri. Kondisi ini akan anak bawa hingga mereka dewasa. Ketidaknyamanan emosi seperti kecemasan, rasa sedih, marah, bosan, atau tersisihkan akan mereka hadapi dengan hal-hal yang salah. Misalnya, membahayakan diri sendiri, terjebak dalam kecanduan alkohol, merokok, serta mengkonsumsi narkoba. Dampak buruk lainnya, anak akan mengalami kesehatan mental yang buruk.4. Kesulitan dalam menjalin hubungan
Anak yang dibesarkan oleh ibu yang kaku, tidak bisa mengekspresikan kasih sayang, serta tidak bahagia dalam menjalani hubungan akan mengalami hal yang sama. Anak kelak akan kesulitan mengekspresikan perasaan, kesulitan menerima perhatian dan cinta dari orang lain atau pasangan. Mereka tidak mengerti bagaimana menjalani hubungan yang bahagia, karena mereka tidak pernah mempelajarinya dari sang ibu.Cara Mengatasi Mother Wound
Jika kalian telah menyadari memiliki mother wound, melihat dari ciri-ciri di atas, tenang saja! Mother wound masih bisa diatasi kok! Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi mother wound:- Sebagai seorang Ibu, kita harus sadar bahwa anak tidak bertanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita ibunya yang tidak terpenuhi, atau untuk 'menyelamatkan' ibu.
- Mengakui dan menerima inner child yang terluka atas perasaan diabaikan, tidak dicintai, tidak diinginkan dan perasaan negatif lainnya sambil juga memberikan ruang sebagai ibu dari anak kita yang mungkin juga dibuat merasakan emosi yang sama.
- Terimalah bahwa tidak ada perempuan yang bisa menjadi 'ibu yang sempurna' versi orang lain. Kita semua adalah manusia dan bisa saja salah dan hanya berusaha melakukan yang terbaik.
- Berlatih untuk mencintai diri sendiri dan menerima serta memberi validasi semua perasaan yang dirasa. Bangunlah emosi positif dan fokuslah pada masa sekarang. Relakan masa lalu yang menyedihkan dan melukai antara kalian dan ibu.
- Cobalah membangun hubungan baru dengan ibu kalian sebagai orang dewasa dengan menetapkan batasan yang menghormati penyembuhan dan pertumbuhan diri.
- Buat batasan. Jika ibu adalah sosok yang sangat toksik bahkan hingga sekarang, lakukan yang terbaik bagi diri kita. Membatasi interaksi dengan ibu tidak masalah, selama silaturahmi dan bakti tidak terputus.
Penutup
Jika melihat budaya masyarakat kita yang banyak menyepelekan atau kurangnya dalam memberikan apresiasi, khususnya pada kaum wanita, bisa menjadi penyebab pemicu terjadinya mother wound pada seorang ibu.Mother wound yang terus diwariskan hingga ke generasi selanjutnya ini bisa membentuk sebuah rantai pengasuhan yang salah oleh seorang Ibu. Akibatnya, bisa dilihat dari perkembangan anak di generasi kita saat ini. Kian marak kriminalisasi yang dilakukan anak pada ibu kandungnya sendiri.
Untuk itu sebagai orang tua khususnya seorang ibu, mari kita introspeksi diri. Mari kita belajar memperbaiki apa yang kurang dan salah dari pengasuhan kita. Demi mencetak generasi yang bahagia dan tangguh di masa depan.
Ingat juga! belajar menjadi Ibu yang Allah mau yang akan aku bahas pada tulisan selanjutnya!
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://doktersehat.com/psikologi/psikologi-keluarga/mother-wound-luka-pengasuhan-akibat-ibu-yang-toksik/
https://happyminds.net.au/parenting/mother-wound/
https://schoolofparenting.id/mother-wound-luka-yang-diwariskan-ibu/
https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/mother-wound/
Separah itu mother wound atau luka pengasuhan ya, mbak.
ReplyDeleteSampai bisa "diwariskan" ke anak-anak.
Saya sepertinya sedang mengalami ini, deh.
Harus banyak introspeksi diri dan menerima kekurangan diri.
Ngga terllau tinggi punya harapan terhadap anak.
Btw, makasi sharingnya, mbak...
Sebenernya mother wound itu ada tapi secara alami terbentuk dan didorong oleh alasan tertentu seperti yang ada karena memang kemungkinan karena seorang ibu memang memiliki faktor lain seperti pendidikan yg rendah sehingga mengubah cara pandang dalam pengasuhan, sama halnya ibu lulusan SD, tidak sekolah dan lulusan perguruan tinggi pastinya berbeda dalam hal pengasuhan.
ReplyDeleteAnak dengan ibu yang mother wound dampaknya serius juga ya?
ReplyDeleteHarus benar² clear dan tanpa luka pengasuhan ya agar si anak bisa tumbuh tanpa tercipta lagi warisan luka pengasuhan
Saya baru tahu sitilah Mother Wound ini. Dan memang sistem pengasuhan atau didikan bisa kerena warisan dari sebelumnya. Jadi harus ada pemutusan mata rantai. MIsalnya kalau dulu seorang ibu kurang kasih sayang dari ibunya karena ibunya sibuk bekerja, maka sekarang dia harus menyempatkan waktu untuk anaknya walau dalam posisi sebagai ibu pekerja juga.
ReplyDeleteAku kok ngeri yaah kalau baca, entah di medsos atau denger cerita ttg anak yang engga deket sama Ibunya, atau Ibunya terlalu menuntut ke anak. Itu sih, kayak ping-pong aja, bolak-balik masalahnya, engga selesai-selesai.
ReplyDeleteHarus bener-bener dicari solusi sih, supaya engga berulang lagi, nanti kalau si Anak jadi orang tua, gitu lagi pengasuhannya...
Keknya ciri-cirinya paling banyak dialami ibu nggak sih, hehehe.
ReplyDeleteTermasuk saya keknya.
Saya juga kekurangan kasih sayang ibu, apalagi mama saya love languange-nya ga cocok kek saya.
Saya suka dipeluk, mama saya love languange-nya kasih uang.
Ternyata dampak dari seorang ibu yang memiliki mother wound ini bisa memberikan efek yang serius pada anak ya, karena bisa menimbulkan masalah pada sisi emosional, sosial, bahkan pada mental sang anak ya.
ReplyDeleteSaya baru tau kalau istilahnya mother wound. Ya, meskipun sejak dulu pun menyadari pentingnya menjalin bonding dengan anak. Gak hanya saat mereka bayi dan anak. Bahkan ketika mereka remaja pun tetap harus dijalin bondingnya
ReplyDeleteAdanya support sistem dari orang terdekat untuk bisa menjadi tempat ternyaman bercerita dan berkeluh kesah memang sangat penting
ReplyDeleteKita mungkin gak bisa kembali ke masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki masa yang akan datang.
Pengalaman tidak enak bersama ibu, justru bisa jadi patokan supaya kita tidak meneruskan lagi kepada anak kita
Kadang tanpa disadari si ibu acap kali melampiaskan emosi pada anak hanya karena permasalahan lain. Dari sini maka sebagai ibu haruslah lebih mawas dan legowo saat berhadapan dengan anaknya sendiri ya mbak.
ReplyDeleteTerima kasih ya kak, info penting. Yuk jangan tanamkan luka pada anak-anak, ketahui parenting positif untuk anak.
ReplyDeleteKayaknya saya mengalami mother wound deh
ReplyDeleteSaya inget banget pernah dimarahi alm ibunda waktu mecahin gelas:
"Ibu sayang gelasnya tahu, bukan sayang kamu"
Sedihnya, luka ini membekas dan cenderung ditularkan walau saya berusaha menahan diri dan sering minta maaf pada anak-anak
Ngeri juga ya efek jangka panjangnya mother wound ini, karena bukan hanya diri ibu sendiri, tapi juga mental anak-anak.
ReplyDeleteWah, aku baru tahu tentang istilah mother wound ini
ReplyDeleteNampaknya, aku mengalami hal ini
Makanya sampai sekarang, hubunganku sama mama nggak bs terlalu dekat
Jarang menghabiskan waktu dengan anak, fenomena banget nih di kota besar alasannya ya karen asi bu ikut cari nafkah juga ternyata berdampak pada mental anak ya
ReplyDelete