Konten [Tampil]
Apa yang dimaksud manajemen stres? Bagaimana cara melakukannya?
Yuk, kita bahas penjelasannya secara lengkap!
Mengenal Stres dan Pemicunya
Setiap manusia pasti memiliki masalah. Memikirkan masalah atau menghadapi masalah yang sama secara terus-menerus dapat menyebabkan stres.Pengertian stres sendiri memiliki banyak definisi bagi tiap individu. Menurutku, stres bisa karena pikiran yang terlalu overload, overthinking dan penuh dengan tekanan.
Definisi Stres
Pengertian stres menurut para ahli yang dilansir dari Wikipedia, mendefinisikan stres sebagai:- Respon non spesifik dari tubuh di setiap tuntutan.
- Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
- Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.
- Stres merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Stres pada ibu rumah tangga akan berakibat pada kestabilan emosi. Hal ini akan berdampak pula pada pola asuhnya kepada anak-anak dan cara pandangnya terhadap suami.
Pemicu Stres
Yaitu suatu keadaan dimana kita mengalami tegang atau tekanan mental, contohnya : mempunyai hutang, suami atau istri selingkuh, hendak menghadapi ujian akhir sekolah, dll.
2. Frustrasi
Yakni mengalami kekecewaan karena ambisi atau cita-cita kita terhambat oleh sesuatu atau disaat kita mengalami kegagalan. Misalnya saja gagal dalam berumah tangga, gagal sekolah, gagal dalam panen,dll.
3. Konflik
Konflik, rasa ketegangan, kecemasan yang disebabkan sukar menentukan dua pilihan atau lebih. Contohnya pasangan suami-istri yang selalu tidak rukun, apakah akan bercerai atau tidak.
4. Hal buruk tidak terduga
Krisis, kejadian mendadak, sementara upaya untuk mengatasinya diluar kemampuan kita, sebagai contoh terjadinya bencana alam, kematian seseorang yang kita sayangi dan kita cintai.
Menurut Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, yang dikutip dari Halodoc, mengatakan penyebab stress hingga depresi pada ibu rumah tangga karena perasaan terisolasi, kehilangan tujuan dan identitas, serta kurangnya interaksi sosial karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah.
Jika dikaitkan dengan faktor pemicu stres di pembahasan sebelumnya, stres yang dialami ibu rumah tangga bisa karena tekanan pekerjaan yang monoton dan dilakukan berulang-ulang tanpa jeda kegiatan yang menyenangkan. Misalnya pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.
Kemudian bisa juga karena tekanan yang bersumber dari masalah keluarga. Misalnya, anak yang berkebutuhan khusus, konflik dengan mertua atau ipar, pasangan yang selingkuh dan lain sebagainya.
Bisa juga karena kurangnya waktu untuk diri sendiri, atau minimnya interaksi dengan dunia luar karena kesibukan yang tiada habisnya di dalam rumah, ibu merasa frustasi. Ibu membutuhkan teman curhat, butuh aktualisasi diri, butuh juga support system lain yang memiliki persoalan yang sama.
Sebab itu, ibu rumah tangga perlu manajemen stres agar bisa menjadi ibu bahagia. Bagaimana caranya?
Tidak hanya ibu rumah tangga, stres bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu bekerja. Banyak yang beranggapan ibu bekerja minim stres karena masih bisa menjadi dirinya sendiri di luar peran sebagai ibu.
Stres yang berkelanjutan berdampak pada kesehatan mental. Menjadi ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja harus bisa manajemen stres untuk kewarasan dan kesehatan mental.
Cari tahu fakta kesehatan mental Ibu Rumah Tangga dan Ibu Bekerja pada artikel berikut!
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/371/manajemen-stress.html
https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-manajemen-stress-untuk-kesehatan-mental
https://hellosehat.com/mental/stres/manajemen-stres/
https://www.halodoc.com/artikel/ini-penjelasan-mengapa-ibu-rumah-tangga-lebih-rentan-mengalami-depresi
https://id.wikipedia.org/wiki/Stres
Menurut Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, yang dikutip dari Halodoc, mengatakan penyebab stress hingga depresi pada ibu rumah tangga karena perasaan terisolasi, kehilangan tujuan dan identitas, serta kurangnya interaksi sosial karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah.
Jika dikaitkan dengan faktor pemicu stres di pembahasan sebelumnya, stres yang dialami ibu rumah tangga bisa karena tekanan pekerjaan yang monoton dan dilakukan berulang-ulang tanpa jeda kegiatan yang menyenangkan. Misalnya pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.
Kemudian bisa juga karena tekanan yang bersumber dari masalah keluarga. Misalnya, anak yang berkebutuhan khusus, konflik dengan mertua atau ipar, pasangan yang selingkuh dan lain sebagainya.
Bisa juga karena kurangnya waktu untuk diri sendiri, atau minimnya interaksi dengan dunia luar karena kesibukan yang tiada habisnya di dalam rumah, ibu merasa frustasi. Ibu membutuhkan teman curhat, butuh aktualisasi diri, butuh juga support system lain yang memiliki persoalan yang sama.
Sebab itu, ibu rumah tangga perlu manajemen stres agar bisa menjadi ibu bahagia. Bagaimana caranya?
Manajemen Stress Ibu Rumah Tangga Demi Kewarasan
Manajemen stres adalah tentang bagaimana kita melakukan suatu tindakan dengan melibatkan aktivitas berpikir, emosi, rencana atau jadwal pelaksanaan, dan cara penyelesaian masalah. Berikut adalah 10 cara manajemen stres untuk ibu rumah tangga:1. Mengenali penyebab stres
Manajemen stres diawali dengan mengidentifikasikan sumber-sumber stres. Jika kita sudah paham apa yang menjadi trigger stres, maka kita akan mudah memilih strategi penyelesaian. Namun masalahnya, kebanyakan dari kita tidak menyadari atau menyepelekan sumber stres. Misalnya, pekerjaan rumah yang menumpuk tapi belum terjamah. Hal ini mudah sekali memicu stres, padahal kita bisa menghindarinya dengan cara mendelagasikan, salah satu cara dari manajemen waktu ibu.2. Strategi penyelesaian
Strategi penyelesaian dibagi menjadi 2 strategi yaitu menghindari pemicu stres dan merubah reaksi terhadap pemicu stres. Jika kita sudah mengenali sumber stres, akan lebih mudah untuk menanganinya. Hindari atau rubah reaksi. Contoh paling nyata untuk para ibu adalah ketika menghadapi anak. Karena kita tidak bisa menghindari anak, maka belajarlah merubah reaksi. Misalnya saat anak menghamburkan mainannya, cobalah melihat dari sisi lain. Point of view anak, mereka tidak menghamburkan maina begitu saja, melainkan sebenarnya mereka sedang belajar lho.3. Menurunkan standar dan ekspektasi
Stres juga bisa disebabkan karena ekspetasi kita. Standar dan ekspetasi tinggi akan membuahkan kekecewaan ketika realitanya tidak sesuai. Kekecewaan yang besar bisa juga menyebabkan stres. Untuk itu, turunkan standar dan ekspetasi kita pada semua hal. Contoh kecilnya saja tentang makan anak, kita berharap anak akan nakan lahap dan banyak dengan menu yang sudah kita masak. Nyatanya, di lirik saja tidak. Malah di lepeh. Hal seperti ini bisa membuat ibu stres karen anak tidak mau makan masakannya. Maka dari itu, turunkan ekspetasi agar tidak kecewa berlebihan.4. Me time
Hal yang sangat dibutuhkan ibu. Me time, meluangkan waktu untuk diri sendiri. Penuhi tangki cinta diri sendiri. Meski hanya dengan mandi shower dalam waktu yang lebih lama dari biasanya tanpa rengekan anak, misalnya. Jangan sampai melakukan me time di sisa waktu, namun luangkan waktu untuk me time agar ibu tetap waras.5. Melakukan hal menyenangkan
Melakukan hal menyenangkan bisa menaikan mood. Lakukan hal-hal yang menyenangkan seperti melakukan hobi, mengobrol dengan teman, pergi makan bersama sahabat atau hal sederhana lainnya. Jika hati senang, maka pikiran juga akan tenang.6. Pola hidup sehat
Ini juga tidak kalah penting, untuk ibu. Memiliki pola hidup sehat yaitu dengan waktu istirahat cukup, pola makan yang baik dan sehat, olahraga. Umumnya kurang tidur dan perut lapar adalah trigger emosi yang menyebabkan stres pada ibu.7. Relaksasi otot
Lakukan relaksasi otot sesekali. Pergilah pijat atau spa. Ibu juga butuh relaksasi otot. Atau jika tidak memungkinkan untuk pergi ke spa, lakukan kegiatan sederhana di rumah yang bisa memberikan efek relaksasi. Misalnya, mendengarkan musik relaksasi sambil berbaring dan memakai sheet mask. Ah, rileks sekali!8. Teknik pernapasan dalam
Ada beberapa teknik pernapasan yang bisa membantu untuk meredakan stres. Salah satunya adalah teknik pernapasan dalam. Pernapasan dalam membantu meredakan sesak napas dengan mencegah udara terperangkap di paru-paru dan membantu kita menghirup udara segar. Cara ini bisa membuat kita merasa lebih rileks dan terpusat.9. Konsultasi psikolog
Stres dan depresi merupakan dalah satu penyakit mental. Stres yang berkelanjutan dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Lakukan konsultasi psikolog jika diperlukan. Kalian akan mendapatkan banyak manfaat jika berkonsultasi pada ahlinya.10. Perbanyak ibadah
Last but not least. Bagian paling penting dari manajemen stres adalah perbanyak ibadah. Lakukan banyak istighfar untuk merilis emosi negatif yang dapat menyebabkan stres. Perbanyak shalat sunah agar hati dan pikiran tenang. Ceritakan semua kelih kesah dan masalahmu pada Allah subhanallahu wa ta'ala. Perbanyak pula membaca Al-qur'an, maka jiwa kita akan merasa tenang dan rileks.Penutup
Stres dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya bisa dari beban peran ibu rumah tangga. Oleh karenanya, penting untuk ibu rumah tangga melakukan manajemen stres agar tetap menjadi ibu rumah tangga bahagia.Tidak hanya ibu rumah tangga, stres bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu bekerja. Banyak yang beranggapan ibu bekerja minim stres karena masih bisa menjadi dirinya sendiri di luar peran sebagai ibu.
Stres yang berkelanjutan berdampak pada kesehatan mental. Menjadi ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja harus bisa manajemen stres untuk kewarasan dan kesehatan mental.
Cari tahu fakta kesehatan mental Ibu Rumah Tangga dan Ibu Bekerja pada artikel berikut!
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/371/manajemen-stress.html
https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-manajemen-stress-untuk-kesehatan-mental
https://hellosehat.com/mental/stres/manajemen-stres/
https://www.halodoc.com/artikel/ini-penjelasan-mengapa-ibu-rumah-tangga-lebih-rentan-mengalami-depresi
https://id.wikipedia.org/wiki/Stres
Ya Allah nasehat buat Umma banget nih mbak sendy
ReplyDeleteLagi di masa stress berat banget
Saya menemukan bahwa saya dapat mengurangi stres dari kemonotonan hidup jadi ibu rumah tangga dengan ngeblog. Juga sesekali berkunjung ke blog teman, atau berkunjung ke rumah teman secara langsung. Memang kalau keadaan apapun itu kalau monoton dan diforsir jadi stres berat.
ReplyDeleteSetuju Mbak Nia. Ngeblog dan menulis merupakan salah satu media pelepasan stress yang ampuh. Asal dibawa santai juga sih. Engga stres DA/PA kecil atau dapet job atau enggak yaaa...
DeleteSeringkali stres datang tanpa disadari. Tiba-tiba jenus, badmood, dan resah. Biasanya perlu rehat sejenak supaya hati dna pikiran lebih tenang. Lalu lakukan hal yang bisa mengembalikan perasaan yang baik. Terima kasih sharingnya umma.
ReplyDeleteMe time untuk para ibu rumah tangga itu memang penting sekali untuk rileksasi di antara tugas domestik yang tiada hentinya. So, take your time for a while
ReplyDeleteBetul banget, sehat dan waras itu penting, kalau sudha mentok banget, saya melipir sebentar, kadang hanya menikmati guyuran air wudhu atau guyuran air tapi dilakukan dengan mindful, rasanya sudah mengikis sebagian kepenatan
ReplyDeleteIbu rumah tangga tuh emang rentan banget stress ya, makanya penting untuk mengetahui gimana cara mengatur diri agar nggak terlalu stress. Meski nggak mudah, tapi kalau berusaha stress bisa dihindari ya.
ReplyDeleteKalau stress tidak di manage dengan baik, jadinya bisa kacau tubuh seseorang. Pengelolaannya ini diperlukan khususnya kesadaran diri juga ya
ReplyDeleteStress bisa datang kapan saja kepada siapa saja. Thanks banget ya kak udah mau berbagi ulasan menarik tentang manajemen stress ini. Keren pokoknya.
ReplyDeleteSepakat, Kesehatan jiwa adalah segala-galanya sebagai penentu kualitas hidup. Ayo berbahagia, jangan mikirin apa kata orang kalau kita mau joget atau mau nangis. Lakukan aja ☺
ReplyDeleteStres gak boleh dianggap sepele ya. Efeknya luar biasa. Baik bagi ibu itu sendiri maupun pada orang lain, khususnya anggota keluarga yang berada di dekatnya. Saya percaya bahwa keluarga bahagia muncul dari ibu yang bahagia karena ibu adalah mercusuar kondisi dan apa yang dirasakan keluarga.
ReplyDeleteBetul banget, para ibu baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, sama-sama rentan terhadap stress. Jadi memang perlu memahami bagaimana pengelolaan stress supaya tidak makin buruk, dan merugikan diri sendiri maupun orang di sekitar
ReplyDeletejadi inget, dulu pengajian kami mencari narasumber untuk memberikan materi untuk manajemen stres bagi ibu rumah tangga, ternyata susah banget!
ReplyDeleteuntunglah sekarang banyak tulisan terkait, termasuk tulisan Mbak Sendy ini
Karena untuk jadi ibu rumah tangga enggak ada sekolahnya, kita lah yang harus mampu memanajemen semua masalah yang timbul
Setuju banget pastinya. Manajemen stres itu penting banget buat ibu rumah tangga kayak kita ya mbak! Dengan mengenali penyebabnya, turunkan standar ekspektasi, lakukan "me time" dan relaksasi, pasti bisa lebih waras menghadapi hari-hari. Jaga pola hidup sehat dan tetap dekat dengan ibadah juga membantu banget buat aku. Apalagi kalau soal rumah tangga, emang paling enak curhatnya sama Allah. Hehehe. Semangat terus, Moms!
ReplyDeleteKalau nonton berita di televisi tentang ibu yang tega membunuh anaknya sendiri pastinya tingkat depresi yang sudah luar biasa ya kak, makanya memang management stress diperlukan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal buruk.
ReplyDeletekarena sering dirumah dan 24 jam menghadapi anak memang rentan sama stress yaa apalagi jika tidak dibarengi dengan kekuatan ibadah, duh rasanya emang nano-nano
ReplyDeletemasya allah emang mendekat pada allah adalah upaya terbaik untuk mengatasi stress ibu soale kita ajdi inget peran ini merupakan anak besar dr allah
ReplyDeleteMe time itu memang penting sekali ya, karena salah satu mengatasi stres terhadap beban urusan rumah dan domestik yang terkadang memicu stres
ReplyDelete