Konten [Tampil]
Halo, teman!
Assalamu'alaikum
Ada yang belum pernah membawa anak ke dokter gigi juga? Atau hanya aku ya di sini yang telat membawa anak ke dokter gigi? Huhu.
Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang pengalaman pertama membawa anak ke dokter gigi nih. Apa saja yang harus kita persiapkan dan juga yang harus anak persiapkan.
Tapi sebelum itu, aku mau cerita sedikit tentang masalah gigi anakku yang akhirnya membuat kami membawanya ke dokter gigi
Jadi begini ceritanya..
Suatu hari anakku tiba-tiba menangis mengeluh giginya sakit. Dia minta untuk sikat gigi. Awalnya aku kira mungkin karena ada makanan yang nyangkut, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada giginya.
Namun setelah menyikat gigi, tetap saja dia mengeluh sakit. Parahnya, sampai tidak mau makan. Kondisi gigi anakku memang tidak sehat, gigi seri atas sudah gigis dan gigi geraham yang berlubang.
Tentu semua itu ada penyebabnya kan?
Yang pertama, karena dia sejak lahir minum asi dari botol dot. Tidak direct breast feeding padaku. Sampai pada usianya sekitar satu tahun dua bulan, akhirnya dia berganti dari minum asi dengan susu formula dari botol dot.
Nah, kalau anak kalian juga minum susu formula dari botol dot, perhatikan tanda-tanda kerusakan gigi depan anak. Biasanya dimulai dari munculnya bintik atau flek berwarna putih/kuning pada gigi. Sebaiknya kalian segera membawa anak ke dokter gigi ya!
Penyebab kedua adalah gigi berlubang. Sebelum anakku mengeluh sakit gigi sebenarnya aku ada niatan membawanya ke dokter gigi, karena aku menemukan banyak gigi geraham yang berlubang. Tapi belum kesampaian, ternyata gigi anakku udah sakit duluan. Huft!
Karena sebelumnya aku berniat membawanya ke dokter gigi, jadi aku sudah memiliki bekal persiapan. Baik untuk aku sebagai orang tua dan juga persiapan anak sebelum bertemu dokter gigi.
Apa saja sih yang harus disiapkan??
Ini dia..
2 Persiapan Penting sebelum Membawa Anak ke Dokter Gigi
Persiapan untuk Anak
1. Membacakan buku tentang merawat gigi
Buku adalah jendela dunia. Melalui membacakan buku tentang merawat gigi, anak menjadi bertambah wawasannya tentang kesehatan gigi. Baik cara menyikat gigi yang baik dan benar, makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan jumlah yang banyak dan sering, serta mengenal tengang profesi dokter gigi.2. Mengenalkan profesi dokter gigi
Selain sari membacakan buku, untuk mengenalkan profesi dokter gigi juga bisa melalui berbagai macam media. Bisa dari poster, card, atau video.3. Role Play sebagai dokter gigi dan pasien
Ini nih yang sering kami lakukan. Setelah mengenali profesi dokter gigi, anakku suka sekali bermain pura-pura menjadi dokter. Apalagi setelah ku belikan mainan peralatan dokter gigi. Dia bisa meniru pekerjaan yang dilakukan dokter gigi saat memeriksa pasiennya.4. Sounding jauh sebelum hari H jika akan ke dokter gigi
Nah, setelah bekal informasi anak cukup tentang dokter gigi, sering-seringlah melakukan sounding pada anak. Katakan kalau kita akan pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Ceritakan dan jelaskan bagaimana prosesnya dengan menyenangkan.Untuk sounding sendiri biasanya aku lakukan saat kami bermain dokter-dokteran, saat menyikat gigi dan saat akan tidur.
5. Berikan cerita pengalaman yang menyenangkan dengan dokter gigi/periksa gigi
Menceritakan pengalaman menyenangkan saat periksa atau mencabut gigi juga bisa menambah bekal kesiapan anak. Ingat ya, usahakan cerita menyenangkan bukan yang menakutkan. Agar anak bisa membangun imajinasi dan memori yang menyenangkan dari cerita pengalaman kita.6. Briefing H-1
Nah, briefing ini juga sangat dibutuhkan agar anak lebih siap. Lakukan minimal H-1 jadwal bertemu dengan dokter gigi. Jelaskan sejak awal, yaitu hari apa kita ke dokter gigi, berangkat jam berapa, naik apa, apa yang dilakukan saat sampai di praktek dokter gigi, proses sampai dengan rasa yang akan dihadapi anak.Jelaskan dengan kalimat yang dipahami anak dan jujurlah. Misalnya rasa sakit yang akan dirasakan anak, apa yang boleh dan tidak boleh serta batasan yang disepakati dengan anak
7. Beri pujian dan apresiasi setelahnya
Setelah proses periksa gigi selesai, jangan lupa beri pujian dan apresiasi untuk anak karena telah menyelesaikan proses dengan baik dan kuat. Katakan pada anak kalau kita bangga dengannya.Nah, selain persiapan untuk anak, kita juga perlu persiapan sebelum membawa anak ke dokter gigi lho! Simak ya..
Persiapan Untuk Orang Tua
1. Cari rekomendasi dokter gigi spesial anak yang menyenangkan dan sabar
Pasti kalian setuju juga dengan poin pertama yang kita lakukan sebelum membawa anak ke dokter gigi. Kita pasti mencari referensi tentang dokter gigi yang terbaik untuk anak. Kebetulan dokter gigi yang aku pilih adalah dokter gigi spesial anak yang namanya sudah aku kenal di daerah tersebut. Cukup banyak antrean pasien yang datang tiap harinya. Aku juga sudah pernah datang untuk membersihkan karang gigi bersama suami sebelumnya, jadi kurang lebih kami sudah tahu bagaimana dokter memperlakukan pasiennya.
Beliau adalah drg. Retno Dewati, Sp. KGA pemilik klinik gigi Agata Dental Care (@agata_dent.id) yang berlokasi di Jl. Raya Lidah Kulon no. 307, Surabaya. Selain beliau, juga ada drg. Nugroho Setyawan, Sp. BM dan drg. Isnainy Husnan yang praktek di Agata Dental Care.
2. Konsisten dan telaten mempersiapkan anak
Selain mencari dan memilih dokter, kita juga harus konsisten dan telaten dalam mempersiapkan anak. Lakukan tiap hari di waktu yang tepat, seperti saat anak bermain, saat anak menyikat gigi dan akan tidur. Jadi anak juga akan semakin siap dan mantap untuk pergi ke dokter gigi.3. Siapkan mental dan kesabaran
Ini nih yang harus banget kita siapkan. Karena meski anak sudah kita persiapan jauh-jauh hari, namanya juga pengalaman pertama dan rasa sakit yang mungkin sudah tidak terbendung anak, maka pasti ada aja momen anak menangis dan minta pulang. Padahal baru setengah proses perawatan. Jadi, kita harus sabar dan pintar untuk membujuk anak.4. Siapkan biaya
Dan persiapan terkahir ini adalah yang paling penting, ya? Hehe Kalau tidak ada biayanya ya ga jadi berangkat dong? Hihi.Membawa anak ke dokter gigi (spesialis anak), menurutku biayanya yang harus kita siapkan sama dengan biaya periksa ke dokter spesialis pada umumnya. Sekitar Rp. 150.000-an. Tapi semuanya tentu tergantung pada jenis tindakan dan perawatan tiap pasien, ya. Setidaknya kalian sudah dapat bayangan berapa banyak biaya yang harus disiapkan setelah baca artikel ini.
Nah, itu dia persiapan yang perlu anak dan orang tua lakukan sebelum membawa anak ke dokter gigi berdasarkan pengalamanku. Kalau kalian punya persiapan lain ga? :D
Begitu pentingnya ya merawat gigi anak sedini mungkin, agar anak tidak mengalami kerusakan dan kesakitan gigi. Huft, kalau aku sih mengaku terlambat membawa anak ke dokter gigi. Seharusnya saat giginya mulai. Bermunculan flek!
Oh iya! Aku juga punya rekomendasi blog seputar kesehatan anak, yang punya dokter spesialis anak, lho! Sila mampir dan baca semua artikel seputar kesehatan anak lengkap di blog dokter Taura.
Salam sehat, teman-teman!
Membawa anak ke dokter gigi apalagi untuk kali pertama itu challenging banget. Memang perlu disiapkan dan diantisipasi segala sesuatunya.
ReplyDeleteJangankan anak, aku yang udah segede ini aja kalau mau ke dokter gigi bawaannya cemas banget. Tapi emang kudu diajarin sejak kecil sih biar ngga tantrum kayak aku
ReplyDeleteKalau saya pertama kali ke dokter gigi, pas si Kakak umur 7 tahunan kalau ga salah, itupun karena insiden gigi depannya lepas padahal itu udah gigi dewasa.
ReplyDeleteTapi saya ke dokter gigi anak sih, jadi anti drama.
Emang beda sih dokter gigi anak dengan dokter gigi biasa, mereka lebih paham psikologi anak.
Namun, ada juga kok dokter gigi umum yang sabar malayani anak :D
sebagai orang yang bermasalah dengan gigi sejak kecil
ReplyDeletesaya menyiapkan anak-anak ke dokter gigi sedini mungkin
Alhamdulilah sukses, walau harus berangkat sendirian tanpa ayah mereka
Wah, benar juga ya. Harus disiapkan anaknya dengan penjelasan dan bermain ala dokter gigi. Jadi anak akan lebih siap.
ReplyDeleteMemang enaknya rajin ke dokter gigi 6 bulan sekali, ya. Jadi ga identik dengan sakit gigi dan treatment yang mengerikan.
ReplyDeleteBetul sekali. Saya sampai sekarang belum bisa bawa anak ke dokter gigi karena anak takut duluan. Tipsnya mau saya coba nih. Terimakasih ya
ReplyDeleteTips di atas sudah kulakukan semua, tapi begitu sampai ke tempat dokter giginya tetep aja bocahe takut :D :D
ReplyDeleteUntung dokternya ramah anak, akhirnya mau treatment dan pulangnya minta jatah es krim dong.
Ribet banget ya mbak, mau ajak anak ke dokter gigi aja pake acara briefing segala... Tapi bener banget sih, mengkondisikan anak supaya siap secara mental dan gak kaget lihat peralatan medis yang ada di ruang praktik, ditambah bau obat-obatan yang menyengan, suara bising dari kompressor, petuga yang kadang lebih serius dari pada guru-gurunya di sekolah... Kalau gak siap mental, bisa nangis duluan...
ReplyDeleteBuah markisa buah manggis.... belum diperiksa kok sudah nangis...
Ada anak yang takjub dengan alat-alat keren di ruangan dokter gigi. Ada juga yang ngeri liat begitu banyak alatnya.
ReplyDeleteNah, adekku ini tipe keduanya. Awalnya excited tapi pas disurih baring, malah ketakutan ��
belum pernah mbak. Aslinya sudah janjian, tapi pas masa covid tahun kemarin. Sama adminnya ditolak. padahal sama dokter udah janjian. Akhirnya balik lagi
ReplyDeleteBermanfaat banget mbak tipsnya. Kebetulan saya pun belum pernah ngajak anak-anak ke dokter gigi. Padahal gigi anak saya juga gigis karena minum susu dari dot.
ReplyDeleteWah iya
ReplyDeleteMengajak anak ke dokter gigi untuk pertama kalinya butuh persiapan ya mbak
Makasih tipsnya
Nah ini penting, bekal pemeriksaan gigi ke fasilitas kesehatan dan dokter gigi menjadi sosialisasi bermanfaat buat orang tua.
ReplyDeleteini yang menjadi catatan penting tahun ini mbak, pengen ajak anak ke dokter gigi. Tapi belum menemukan dokter gigi yang menyenangkan alias ramah anak.
ReplyDeletePakai persiapan biar anak-anak sebelum ke dokter gigi gak ada rasa takut ya.
ReplyDeleteNoted banget sih ini, buat ngajakin ponakan nantinya
Emang banyak yang harus dipersiapkan ya mbak
ReplyDeleteSaat mengajak anak anak ke dokter gigi untuk pertama kalinya
Anak pertama saya giginya sakit beberapa waktu lalu, diajak ke dokter gigi ga mau. Suatu waktu ketemu sama mahasiswa FKG datang ke tpq nya cek gigi.
ReplyDeletePulang2 dia ngajak ke dokter gigi
Harus bener2 prepare ya bawa anak ke dokter gigi cari trik yang tepat.. Kayaknya setiap anak selalu ketakutan kalo pas mendengar mau diaja ke dokter gigi.. Kayak horor banget gitu ya...
ReplyDeletePemilihan dokter gigi memang sangat berpengaruh banget. Dulu anak-anak saya rutin ke dokter gigi. Tetapi, pernah sekali mencoba ganti. Eh, dapat yang gak sabar. Anak saya jadi trauma ke dokter gigi
ReplyDeleteRibet ya bawa anak ke dokter gigi, soalnya mereka udah takut deluan haha. Saya nih yang dulu pernah praktekin beli buku tentang gigi, jadi mereka bisa terdukasi mengenai gigi dulu.
ReplyDeletePoin siapkan biaya ini penting banget hahaha. Karena pada umumnya, biaya berobat/konsultasi ke dokter gigi tuh yang emang jauh lebih uwuwuwuwu dibanding dokter lainnya. Apalagi kalau ada banyak tindakan yang dilakukan. Ya ampun pengalaman saya nih~
ReplyDeleteHihi udah ngalamin tahun lalu dan bener dramanyaaaa ituu, untuk buka mulut ajaa susahnya minta ampun wkwkwk
ReplyDeleteKadang kondisi tiap anak beda" ya mba untuk kesiapan mental saat diajak ke dokter gigi.. Walaupun udah dikasih tau dalam", bisa aja ya sampai lokasi nolak.. Hehee,,
ReplyDeleteBtw, umur anak mba Sendy brp tahun pas dbawa kdokter gigi?
persiapan dari sisi anak lebih kepada mental si anak, sedang persiapan sebagai orangtua lebih kepada biaya sih ya nggak..wkwkwk
ReplyDeletejujurly kalau ga bawa uang lebih ngeri banget bawa ke dokter gigi anak..duh pernah shock terapi soalnya, dan kami terkaget-kaget ya gpp lah demi anak juga kan, meski setelah itu wanti-wanti buat jaga kesehatan gigi anak.
Aku bawa anakku ke dr gigi mbak 4 bulan yang lalu soalnya giginya berlubang. Huhu telat juga aku.
ReplyDeleteaku mengalami banget anak ketiga cewek pas pertama cabut gigi nangis sampai trauma ke dokter gigi, dua kakaknya enjoy aja. Jadi benar deh tiap anak beda perlakuannya.
ReplyDelete