Muhasabah Diri Awal Tahun, Menjadi Versi Lebih Baik

Konten [Tampil]

Tak terasa kita sudah memasuki hari ke sepuluh pertama tahun 2022, ini adalah waktu yang tepat untuk muhasabah diri awal tahun bertepatan dengan usiaku yang menginjak angka 29. Setelah menulis pencapaian tahun 2021, kali ini aku akan menulis tentang target yang inginku capai di tahun 2022. Tujuannya adalah sebagai pengingat, motivasi dan juga mungkin bisa menjadi sedikit inspirasi buat kalian, teman.

Di usia yang terbilang cukup matang ini, banyak sekali pengalaman yang ku dapat baik dari diri sebagai perempuan dewasa, peran sebagai istri juga ibu, dan pengalaman lainnya. Setiap orang tentunya ingin menjadi versi terbaik dari dirinya, begitupun aku. Oleh karena itu, penting untuk melakukan muhasabah diri dan intropeksi diri tentang apa saja yang sudah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki.

Tapi sebelumnya, kita bahas dulu yuk apa itu muhasabah diri!

Muhasabah Diri; Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari Akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan) bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat meliputi pengetahuannya akan segala yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Ayat di atas merupakan firman Allah agar kita selalu bermuhasabah. Muhasabah diri perlu dilakukan setiap muslim untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah subhanahu wa ta'ala, sesama manusia dan dirinya sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Pengertian Muhasabah Diri 

Secara bahasa, muhasabah berasal dari kata hasiba yahsabu hisab yang artinya perhitungan. Sedangkan secara istilah, muhasabah adalah usaha untuk introspeksi diri dengan mengevaluasi kesalahan yang telah diperbuat dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan.

Muhasabah baiknya dilakukan setiap hari. Dilansir dari salah satu artikel Orami menyebutkan hasil penelitian yang dilakukan oleh School of Education and Modern Languages, UUM College of Arts and Sciences, Universiti Utara Malaysia menunjukkan bahwa muhasabah dapat diidentifikasi sebagai salah satu alternatif upaya untuk mengembangkan nilai-nilai akhlak yang baik. Hal ini akan berkaitan juga dengan adanya kemungkinan bagi pengembangan diri dan pengembangan moral.

Manfaat Muhasabah Diri

1. Menjadi Hamba Allah yang Bertakwa

Muhasabah dapat membantu kita untuk intropeksi diri, sehingga kita bisa membenahi dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Dengan melakukan perbaikian diri dan bertaubat, artinya kita berusaha untuk menjadi hamba yang bertakwa. Dan orang yang bertakwa tentu akan mencari sebaik-baik bekal untuk akhirat nanti. 

Maimun bin Mahran rahimahullah berkata: “Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya.”

 

2. Hasil dari Muhasabah adalah Taubat

Imam Al-Ghazali mengaitkan muhasabah dan taubat. Keduanya tidak dapat dipisahkan, karena tobat adalah peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan atau sikap diri sendiri yang dilakukan dengan rasa penyesalan. Muhasabah yang benar mengantarkan kepada taubat yang akan diawali dengan penyesalan. 

Rasulullah SAW bersabda: “Menyesal adalah taubat.” (HR Ibnu Majah, Ahmaddan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahiih al-Jaami’ ash-Shaghir).

 

3. Menambah Energi untuk Beribadah

Muhasabah akan menjadi energi tambahan yang dibutuhkan saat mengerjakan seluruh perintah Allah. 
Imam Bukhari mengatakan bahwa manusia sering menolak kebenaran hanya karena bertentangan dengan pendapat pribadi. Contohnya saja saat Rasulullah SAW berdakwa namun mendapat banyak ditolak karena bertolak belakang dengan keinginan pribadi suatu kaum.

Karena itulah muhasabah diri perlu dilakukan agar tidak terjebak ke dalam kemaksiatan dan kesesatan. Ini juga menjadi momen mencharge diri, mengingat apa yang dilakukan untuk mencari kebaikan di dalamnya, dan mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih dicintai oleh Allah SWT.

Cara Muhasabah Diri

1. Meluruskan Niat dan Memantapkan Hati
2. Sesali Dosa dan Laksanakan Sholat Taubat
3. Mulai Lakukan Perbuatan Baik 
4. Tidak Menutup Diri dari Masukan Orang Lain
5. Bersahabat dengan Orang Shalih
6. Menyendiri untuk Introspeksi Diri

Muhasabah Diri Awal Tahun 2022 

Setelah menengok kebelakang dan melakukan muhasabah diri, terumuslah poin-poin yang perlu diperbaiki untuk diri yang lebih baik lagi. Poin-poin ini ku anggap sebagai target yang harus dicapai.

1. Meningkatkan kualitas ibadah

Menurutku meningkatkan kualitas ibadah adalah hal terpenting yang harus dilakukan setiap hamba. Meskipun mungkin kita sudah merasa ibadah kita baik, banyak mengerjakan ibadah baik yang wajib atau sunnah, tetapi tetap saja kualitasnya harus terus ditingkatkan dan dijaga. Bukankah manusia mudah lengah? 

Begitupun dengan iman, bisa naik juga bisa futur. Nah, dengan muhasabah diri yang sudah kulakukan, aku  merasa masih sangat jauh dari kata baik. Maka hal pertama yang akan aku perbaiki adalah kualitas ibadah. Mengerjakan yang wajib tepat waktu, mengerjakan yang sunnah dan lebih banyak berdzikir lagi untuk menjaga hati.

2. Lebih baik dalam manajemen waktu dan emosi

Masih menjadi PR buatku adalah manajemen emosi. Setelah muhasabah diri awal tahun, aku merasa manajemen emosiku berkaitan dengan manajemen waktu. Penyebab kacaunya manajemen emosi biasanya karena aku merasa lelah, kurang tidur, atau kurang me time. Nah, maka dari itu aku perlu lebih baik lagi dalam manajemen waktu agar tangki cintaku selalu penuh. Bukan begitu, teman? hehe.

3. Pelaksanaan finansial yang baik

Sebelumnya pelaksanaan finansial keluargaku sudah cukup baik. Tapi setelah muhasabah awal tahun ini, sepertinya ada yang perlu diperbaiki. Ketika aku dan suami melakukan deep talk, banyak sekali mimpi-mimpi dan plans yang ingin kami capai. Kami sepakat untuk memperbaiki finansial dan pelaksanaannya agar dapat mewujudkan mimpi dan plans yang sudah kami rancang. Semoga dengan ini semuanya lebih seimbang dan berjalan lancar. Aaminn..

4. Lebih rajin membaca

Ini juga masih menjadi PR buat aku. Seperti yang sering aku tulis dibeberapa artikel, tentang keterampilan literasi misalnya, aku bukan orang yang suka membaca. Ya, mungkin karena literasiku tidak cukup baik, masih darurat membaca. Sehingga aku merasa butuh untuk melatih diri agar terbiasa membaca.

Target yang aku buat untuk membentuk kebiasaan membaca adalah membaca minimal 15 menit dalam sehari. Pelaksanaannya minimal seminggu 2x. Setelah berjalan baik, akan ku naikkan menjadi setiap hari membaca selama minimal 15 menit. Semoga dengan usaha ini aku bisa terbiasa membaca dan mulai gemar membaca. Karena untuk menulis pasti membutuhkan banyak pembendaharaan kata dan ide kan, teman?

5. Lebih banyak menulis

Kalau yang satu ini, aku cukup tertolong dengan menulis artikel blog, sih. Meski belum rajin juga menulis artikel blog, hehe. Sama halnya dengan membaca, aku mencoba menargetkan diri untuk melakukan journaling tiap harinya. Berupa jurnal syukur atau catatan lainnya. Selain membangun kebiasaan menulis, melakukan journaling juga bisa release emosi juga kan, teman? 

Berbicara tentnag blog nih, sebenarnya tiap bulan aku sudah membuat content plan bulanan. Hanya saja terkadang yang dikerjakan hanya 40-50% saja. Nah, mumpung awal tahun nih, aku ingin berusaha bisa menulis sesuai dengan content plan blog yang sudah ku buat. Biar makin rajin posting gitu lho, teman. 

6. Tidak menyia-nyiakan waktu dan lebih produktif 

Mager. Ini yang sering terjadi ketika aku dikalahkan rasa malas. Akhirnya banyak pekerjaan tertunda dan banyak waktu habis sia-sia. Padahal aku sudah membuat list to-do tiap harinya lho, teman. Tapi ada saja momen dimana aku mager, dan nothing to do gitu, Kalian juga ga sih??

Setelah muhasabah diri, aku tidak mau lagi menyia-nyiakan waktu, mengerjakan pekerjaan selagi senggang bukan mepet deadline (iya, aku tahu kamu juga suka mepet deadline hihi), menghabiskan waktu dengan kegiatan yang produktif lagi. Karena aku merasakan sendiri akibatnya, teman. Semuanya keteteran, jadinya lelah sendiri dan ya, terburuknya jadi gampang emosi. Nah kan nah kan, dasar aku!

7. Menerapkan pola hidup sehat

Sehat itu berharga ya, teman, Kunci utama kita bisa beraktifitas. Setelah muhasabah diri, rasa malas yang sering datang kemungkinan karena pola hidupku yang kurang sehat. Aku jarang olahraga, makan makanan yang tidak sehat (Mana suaranya pecinta junkfood?), kurang makan sayur, banyak makan tepung, kurang minum air putih, jam tidur yang tidak ideal, jam makan yang amburadul, dll. 

Maka dari itu, aku menargetkan diri untuk mulai pola hidup sehat. Pelan-pelan merubah kebiasaan diatas menjadi lebih baik dan sehat lagi. Banyak minum, banyak makanana sehat, olahraga minimal seminggu 2 kali, tidak begadang dan tidak telat makan. Semoga dengan usaha ini aku lebih sehat fisik, mental dan hati. Dan semoga bonus turun berat badannya juga banyak (yang paling diinginkan nih). Aamiin..

Nah itu dia target - target yang ingin ku capai di tahun ini hasil dari muhasabah diri awal tahun. Semoga semua target bisa ku capai tuntas dan bisa membentuk habit yang baik untuk ke depannya. Aamiin
Kalau kalian gimana teman, sudahkah muhasabah diri awal tahun??