Konten [Tampil]
- Big Why -
Menjalani peran sebagai "Ibu" adalah hal baru dan akan selalu baru yang akan ku jalani seumur hidup, InsyaAllah. Aku mengartikan kata ibu disini merujuk kepada seorang perempuan dewasa yang memiliki seorang suami dan juga anak. Sedangkan menurut KBBI, arti kata Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang sudah bersuami dan panggilan yang takzim kepada wanita, baik yang sudah bersuami maupun yang belum.
Menjadi ibu baru, yaitu sebagai istri dan juga ibu dari anak pertamaku, membuatku butuh banyak penyesuaian dan juga banyak belajar dalam menjalankan peran ini. Mulai dari sebagai istri yang mengenali lebih dalam sifat dan karakter suami, belajar menempatkan diri dalam keluarga suami, belajar mengelola keuangan keluarga, sampai dengan anak pertamaku lahir, aku masih sibuk mengenal dan menyesuaikan peran baruku. Mulai dari cara merawat diri dan pemulihan pasca melahirkan, belajar cara menyusui bayi, menggendong bayi, memandikan bayi, mendandani bayi dan masih banyak lagi.
Perjalanan menjadi istri baru, kemudian menjadi istri dan ibu baru yang melahirkan bayi, setelah itu berlanjut menjadi istri dan ibu dengan bayi yang tumbuh menjadi seorang anak kecil, dan seterusnya. Semua tahapan tersebut membutuhkan pembelajaran dan penyesuaian. Dan saat semua itu berjalan sesuai prosesnya, penyesuaian dan belajarku pun juga turut berproses. Tidak hanya dan tidak cukup belajar diawal saja untuk menjalankan setiap peran tersebut agar menjadi profesional.
Menjadi profesional berarti menjadi ahli atau memiliki kemampuan yang memadai dalam menjalankan suatu profesi. Dan biasanya, sebagai seorang yang profesional dalam bidangnya, tentu akan memiliki upah yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun dalam hal ini untuk menjalankan peran sebagai Ibu profesional, aku tidak pernah mengharapkan upah atau imbalan, kecuali rasa bahagia, nyaman dan bangga dari tiap anggota keluargaku terhadap diriku.
Bangga berarti adanya rasa puas diri. Jika suami dan anak puas dengan diri kita, maka mereka akan selalu merasa nyaman, bahagia dan selalu membutuhkan kita sehingga tidak akan mencari tempat lain di luar sana, itulah mengapa menjadi ibu kebanggaan keluarga adalah tujuan utamaku. Untuk menjadi kebanggaan, maka aku harus menjadi versi terbaik dan profesional dalam tiap peranku. Dan ini menjadi alasan terbesarku memilih bergabung dan belajar bersama di komunitas Ibu Profesional karena aku ingin menjadi serong Ibu yang profesional kebanggaan keluarga.
- Piramida Ibu Profesional -
Langkah demi langkah telah ku lalui, misi demi misi telah ku jalani. Dan sampailah aku pada tema materi kali ini; Menerjang Ombak.
Seperti yang kita ketahui, menerjang ombak di laut lepas bukanlah hal yang mudah bukan? Karena ukuran ombak yang akan kita terjang sangat tak terduga, tergantung dari besar dan kecilnya angin. Belum lagi jika terjadi badai, kapal pasti akan terombang-ambing karena hantaman ombak.
Ombak disini ibarat segala macam halangan rintangan yang akan ku temui dalam berproses menuju tujuanku. Untuk menerjangnya selain membutuhkan mental dan hati yang tangguh, jiwa yang kuat, peralatan yang cukup dan logistik yang memadai, juga harus memiliki kerangka pikiran agar tercapai tujuan yang lebih besar lagi, yang manfaat dan dampaknya pun lebih luas lagi.
Komunitas Ibu Profesional sendiri memiliki kerangka pikiran yang diwujudkan dalam bentuk Piramida, lebih tepatnya 2 piramida atas dan bawah yang dimana kedua titik ujungnya saling bertemu.
Piramida bawah merupakan proses belajar di komunitas Ibu Profesional, memiliki 4 titik dasar yaitu; Jaringan Kemandirian Perempuan, Revitalisasi Makna Ibu, Pendidikan & Pelatihan Ibu Profesional, dan Pengembangan Sarana Ibu Profesional. Sedangkan 4 titik dasar piramida atas merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar di komunitas Ibu Profesional, yaitu; Hebat Mengelola Keuangan, Mampu Mendidik dan Mengembangkan Anak, Percaya Diri, dan Terus Menerus Mengembangkan Diri.
Dan titik pertemuan kedua ujung Piramida ini adalah "Akhlak Mulia". Artinya, komunitas ini tidak hanya mencetak seorang ibu profesional kebanggan keluarga, namun juga menjadikan sosok Ibu yang berakhlak mulia.
Setelah memahami Piramida Ibu Profesional ini, aku memahami bahwa ternyata tujuan yang akan ku capai lebih tingi dan lebih luas lagi dan hal ini sejalan dengan kerangka pikiran Ibu profesional. Karena harapanku tidak hanya sebatas menjadi sosok yang profesional dalam urusan diri dan keluarga namun juga menjadi sosok yang berdampak untuk negeri, bangsa dan agama dengan cara, yaitu mencetak generasi dan yang berakhlak mulia serta dengan terus berkarya sebagai Change Agent.
- Menghadapi Tantangan -
Untuk mencapai tujuan besar, pastinya tidak lepas dari tantangan yang besar pula. Untuk itu aku mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap tantangan yang menghadang dengan cara: Mencari Solusi.
Setiap tantangan pasti ada solusinya, maka aku akan mencarinya dengan berbagai cara yaitu; memohon ampun dan petunjuk Allah, berdiskusi dengan suami, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, meneladani pelajaran perjalanan hidup seseorang, yaitu sosok yang sudah menjalani tantangan yang sama atau serupa, baik itu dari cerita perjalanan hidup Nabi dan para sahabatnya, dari teman, dari orang-orang hebat yang menginspirasi, dari tokoh besar dunia, dan lainnya.
Selain itu, mencari teman yang memiliki frekuensi yang sama merupakan kekuatan tersendiri dalam menghadapi tantangan karena sebesar apapun tantangannya jika dihadapi secara bersama-sama akan terasa lebih ringan.
#Zona3
#Misi5
#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta
#Matrikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#SemestaKaryauntukIndonesia
Post a Comment
Post a Comment